11/04/21

Sang Kartini



Momentnya begitu pas bangeett .. tanggal sudah agak2 tua dikit, tapi kebutuhan yang satu ini mesti di penuhi. Pakai sedikit tanda kutip " HARUS " . Kalau tidak, anakku bakalan ngambeg (mungkin). Walau aku nggak yakin juga. Soalnya aku paham .. anakku itu bukan tukang merajuk bila keinginannya tidak terpenuhi.

Keinginannya cuman pakai KEBAYA pas hari Kartini besok. Sejatinya bukan keinginan dia juga sih tp ketentuan sekolah yang mewajibkan siswa Putri pakai Jarik dan Kebaya pd tgl 21 April alias besok.

Kalau boleh memilih .. pasti dia nggak mau juga make Jarik dan Kebaya " Ribet " katanya .
Di samping itu, nantinya para siswi di nilai keluwesannya .. yach macam lomba Putri Putrian gitu dech .. Deuuuhh apa anakku itu bisa LUWES ? .. *senyum dlm hati* .. Nggak yakin banget dech, polahnya aja macam anak laki2 .

Mesti putar otak dulu nih .. Untuk sewa baju di salon, mesti keluar kocek 100 rb' an, belum lagi make-up nya. Hmm mm kayaknya di lemari baju masih ada kebaya dan jarik yang dulu aku pakai buat Ijab Qobul. Biar jadul tapi ukurannya pas kalau di pakai anakku. Soal sanggul dan make-up bisa minta tolong tetangga. Yang penting anakku besok pakai Kebaya dan Jarik TITIK.

" Masa pakai kebaya ini sih Buk " " Ini kan udah kunoo " kata anakku setengah kesal.

" Sembarangan, .. ini kebaya dan jarik kenangan tau. Ini ibu pakai waktu Ijab sama bapakmu. Mahal pula harganya " jawabku.

" Mahal kan pas tahuuunn duluuuuuu , sekarang kan kunoo " kilahnya

" Sewa aja napa sih, tuh temen2 pada sewa di salonnya mbak Kenis atau bu Suko sekalian riasnya juga besok di sana " rajuknya . Nah iniii diaa ...

" Gini Nduk, bukannya Ibu nggak mau sewain baju buat kamu. Tapi Ibu nggak ada uang buat sewanya, belum lagi riasnya " " Tahu sendiri gaji bapakmu berapa " jawabku sehalus mungkin.

Jujur saja aku juga ingin anakku pakai baju kebaya bagus seperti temen2nya namun aku harus dapat memberinya pengertian. Bahwa kebutuhan rumah tangga itu masih ADA yg lebih penting dari sekedar sewa baju, di saat masih ada baju kebaya yang bisa di pakai.

Kupandangi anakku yg sambil cemberut memilin milin ujung lengan kebaya hijau toska itu. Semoga dia bisa mengerti, mohonku dalam hati

" Trus nanti yang masangin sanggul dan make-up' in siapa ? " tanyanya pelan. Plooong dadaku.

" Nanti mbak Tien yang bantuin masang sanggul. Dia bisa kok masang sanggul dan nanti make-upnya ibu sendiri " " Jadi mau pakai kebaya ini ? " tanyaku masih ragu.

" He eh dech " senyumnya mengembang lebar, membuat hatiku lega sekali


Tgl 21 April
" Bu, aku ternyata cantik juga ya pakai kebaya " bisik anakku saat berdiri di depan kaca mematut diri.

" Tentu dong, kan anak ibu " pujiku. Anak sendiri siapa lagi yang memuji kalau bukan ibunya :)

" Bu, nanti aku jadi komandan upacara lho. Doain nggak kesrimpet jarik ya " katanya lagi sebelum melangkah keluar rumah. Astagaaaa upacara nanti, dia lagi yang jadi PinRu *langganan*

" Tentu sayang, ibu doain nggak kesrimpet dan nanti juara pula lomba LUWESnya " senyumku mengiringi langkahnya menuju sekolah yang hanya berjarak 5 mnt, tapi kalau pakai jarik berapa jam yach nyampe sekolah & hehehehe


21 April 2010

" Lalu Mamak tetep jadi komandan upacara ? " tanya mbak Dyni ingin tahu

" Ya iyalaahh, wong Mamak sudah di jatah bagian itu ko " jawabku singkat.

" Lalu & menang juga nggak lomba LUWESnya " tanyanya lagi. Cengiranku muncul di bibir. Ingin rasanya menyombongkan diri di depan anak. Tapi Opppsss

" Ya jelaaasss enggak laaahh " " Pas jalan di catwalk (pura2nya catwalk padahal selasar depan perpustakaan) jariknya Mamak tarik ke atas, selopnya Mamak tenteng .. Ribeeeeettttt kataku di sambut tawa ngakak anak gadisku yg baru dudk di kelas 1 SD.

" Lalu yang menang siapa ?"

" Yang menang seingat Mamak, tante Desy itu lho mamahnya mbak Tasya " anganku melayang ke thn 94an .. 16 th yg lalu saat Hari Kartini jaman kelas 1 SMA.
Memory yg indah sekali. Ada berbagai macam lomba, dari memasak, luwes2an, memasang dasi berpasangan (yg ini aku menang nomer 2) dan walau pakai kebaya gayaku tetep ngoboy.

Namun di balik kemeriahan itu semua. Menurutku hari itu ibukulah yang terhebat. Karena memang beliaulah KARTINI sejatiku. Berkat beliau lah, hari itu aku menjadi sosok yang tidak EGOIS. Bisa menerima situasi yang ngePAS. Pokoknya TERIMA KASIH IBU

Dedicated 4 my mom

NB : bila kutulis ini .....
bukan bermaksud menyombongkan diri bila ibuku merasa aku anak yg Nrimo'an
*nrimo atau terpaksa nrimo* he he he krn begitulah keadaannya :)
tapi BIMBINGAN Ibu lah yg membuatku mjd spt sekarang ini



Kartini kecilku Andyni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar